JuduL: My Heart

Bagian : Ichi
Yuuri's Heart

Penulis : Dhe Chinen
Kategori : Romantis, Komedi?

Tokoh :
1. Chinen Yuuri as Yuuri/chii/chibi
2. Dhe chan as Dhe chan hime no Gakuto sama/ N
adhesiko no Sakura
3. Yamada Ryosuke as Yamada no Gakuto sama/Yama chan/ Yummy-yummy gummy
4.Tegoshi Yuya as Tegoshi no haido no Gakuto sama/tego/ tegoshi
5. GACKT as Gakuto sama
6. Yodogawa Yoshihiro as Yoshi no Sakura
Member of Hey!Say!7, Questinons?, NEWS, GACKT



-->Yuuri Heart’s
“ Ichi”
Yama-chan marah padaku ya?
“Hmmmmmf….,” Yuuri menarik nafas menahannya beberapa saat sebelum menghembuskannya perlahan. Nafas hangatnya mencairkan uap-uap air yang bertebaran di udara. Yuuri hanya bisa memandangi langit-langit kamarnya dengan bimbang. Pikirannya terombang-ambing, bergulung-gulung di lautannya sendiri.
Ia bersandar pada posisi seperti itu saja selama berjam-jam.
Membatu.
Membisu.
Yuuri Heart’s
“ Ichi”
Di kamar mungil itu. Yuuri dan Yama beradu pendapat. Tatapan Yama membekukan bibir Yuuri.
“Demo, dhe chan adalah oneechan Yama,” ucap Yuuri lirih.
“Lalu apa hubungannya dengan itu?” protes Yama.
“ Anou, boku…”
Kata-katanya terhenti.
“Persahabatan kita bisa berubah…” ujar Yuuri.
bingung.
Hah? Kau pasti bercanda!”
“Anou, Yama chan bukankah peranannya nanti akan bisa sedikit berubah?” Ralatnya sembarangan saja. Yuuri bahkan heran dengan kata-katanya sendiri.
Ia Bingung dan terhenti ditengah-tengah.
Pikirannya kembali kacau. Ia tak tahu apa yang harus disampaikan.
Pikirannya mandek.
Tak sejalan dengan kecepatan jantungnya yang terus berdegup.
Memompa darahnya dengan kecepatan tinggi.
Yama begitu geram.
Yuuri bisa merasakan aura disekitarnya memanas.
Kalau kau begitu peliknya mempertahankan status itu!
Maka bakar saja semuanya! Yama menarik kerah baju Yuuri dan menghempaskan tubuh mungilnya ke ranjang.
Ingin sekali Yama menerjangnya saat itu.
Perasaan Yama sudah diubun-ubun.
Ia benar-benar ingin meledakkan gunung api itu sekarang!!
Ya!
Disini!
aaaaaaaaraagh!” dibagian mana mau menonjok wajah yang manis ini?
“Uso!!”
Ia berbalik
dan. . .
Duaakggh!!!
Buku-buku jari Yama menghantam cermin yang tergantung anggun di kamar Yuuri.
Praaanggg!!”
Cermin itupun hancur berkeping ke lantai.
“Braaakkk!!
Yama membanting pintu dan keluar.
Tanpa melihat Yuuri sedikitpun.
“Kriiiettttttttttttttttttttttt” suara ini meninggalkan sayatan kecil di hati Yuuri.
Pintu itu terbuka lagi karena guncangan daun pintu dan dinding yang saling berbenturan.
Yuuri terkejut. Tak pernah ia melihat Yama marah seperti itu.
Ia hanya bisa menatap kepergian teman sepermainannya itu dengan wajah nanar.
Yama pergi.
Meninggalkannya sendirian.
Sosok Yama sudah tak terlihat dihadapan Yuuri.
Ia hanya meninggalkan suara langkah sepatu
yang semakin jauh menuruni anak tangga.

Yuuri Heart’s
“ Ichi”
“Hmmmf…. cermin itu….”
Dhe chan pernah bercermin disana satu kali.” Ingatan Yuuri kembali ke hari itu.
Ia terkena demam, badannya panas sekali. Ayah dan ibunya bekerja. Sedangkan kakaknya sedang mengikuti study tour.
“ Aku masuk ya,” kata dhe chan malu-malu.
Aku terkejut.
“Dhe chan?”
“Hai’,” katanya ragu-ragu.
“Kenapa bisa ada disini?” Tanya Yuuri yang masih terkejut dengan kehadiran dhe chan.
Aku gugup dan malu.
Dhe chan masih berdiri di pintu kamarku.
Sepertinya masih ragu untuk masuk.
Tidak!
Kamarku berantakan sekali.
Begitu juga wajahku.
Aku belum mandi dari kemarin.
Bagaimana ini?
Ahh! Apa yang kupikirkan sih? Yuuri bingung sendiri. Bertanya-tanya dan ia jawab sendiri.
Dhe chan yang dari tadi melihatnya hanya tersenyum dan berdiri dengan manis di bibir pintu kamar Yuuri tanpa bergerak.
“Oh” sepertinya Yuuri sadar. Ia membiarkan anak perempuan berdiri dari tadi.
“Baka!!” umpatnya dalam hati.
“Anou, Chii… kata Yama kamu tidak masuk sekolah.
Aku jadi khawatir…” Dhe chan melangkah menghampiriku.
“Ahh… iya aku…uhuk uhuk..” tenggorokanku terasa gatal.
Sepertinya aku benar-benar masuk angin.
Ada apa Yuuri? Daijoubu?” Dhe chan nampak khawatir sekali. Ia berlari menghampiriku yang dari itu berlindung di bawah selimut.
“Betsuni…” ucapku malu.
Wajah dhe chan yang khawatir itu mengangkat selimutku
dan memeriksa suhu tubuhku dengan keningnya----dari keningku. Aku terkejut.
Tadi ku pikir……
bruushh” wajah Yuuri memerah.
Aarghh!! Apa yang kupikirkan???
“Oh tidak... kamu demam Chii…”
Haah? Aku juga sudah tau dhe.
“Daijoubu, nanti juga sembuh” kataku datar. aku merajuk karena diperlakukan seperti anak kecil oleh dhe chan.
Ya walaupun aku memang masih kecil. Umurku baru 13tahun, sedangkan dhe chan sudah 16tahun.
Anak nakal!”
“neee?”
Yuuri terkejut karena dhe chan tiba-tiba berteriak.
“Kalau sakit kamu harus bilang! Yuuri kamu harus minum obat! Pasti kamu belum minum obatkan?” dhe chan sepertinya marah.
Wajahnya memerah. Kenapa?
“Bodoh!” dhe chan membanting tas sekolahnya ke badanku.
“Itaaii”
Dhe chan pergi ia berlari meninggalkan kamarku dan aku.
Kenapa begini?
“hammmpppphh”
Sama dengan Yama. Kalau marah ia pasti langsung pergi.

Yuuri Heart’s
“ Ichi”
Yama
Baka no kare!! Dasar anak bodoh!!” Amuk Yama pada pagar kayu yang tidak bersalah itu. Beberapa semut terlihat terlempar dari kawanannya. Sepertinya ia baru saja menendang pagar rumah Yuuri.
aaarggh!!” apa sih yang dipikirkan bocah itu?
Apanya yang berubah?
Walau kau menikah dengan dhe chan pun kamu tetap temanku!
Ee? Kekkon? Apa yang ku pikirkan? Hahaha Yama terlihat seperti orang sinting. Tertawa dan marah sendiri.
“Haahhhhhhh anak bodoh!”
Sepanjang jalan itu Yama terus memaki Yuuri. Tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh anak itu. Padahal dhe chan sudah mengutarakannya dengan jelas. Apalagi sekarang?
Bukannya dia juga bilang tidak membenci dhe chan? Aahh aku tidak mengerti jalan pikiran mereka!
Oneechan juga, setelah mengutarakan perasaannya malah menghilang.
Kemana saja sih kamu?
Oneechaaaaaaan!!!!!” teriak Yama terlihat mengamuk.
“Huuh awas kau Yoshi!!! Aku tidak akan memaafkanmu kalau sampai dhe chan tergores sedikit saja!!!” teriakan Yama mengaum di sepanjang jalan setapak itu.
Daun-daun akasia itupun bergetar ngeri mendengar ancaman Yama kepada salah satu sepupunya itu. Yoshi adalah sepupu Yama dari ibu dhe chan.
Aargghh!! Tentu saja anak itu lebih dekat kepadanya.
Sial!!!
Harusnya hari itu aku tidak memintanya mencari dhe chan. Yama sangat kesal ia seperti sedang menerkam seseorang dalam bayangannya sendiri.
“Heyaaaa… itai….” darah ini tidak mau kerjasama.
Jari tangannya terlihat sakit, ia meringis sepanjang jalan.
Tentu saja kamu sudah menggebuk cermin kesayangan Yuuri.
“Hahaha….” Tawa Yama menertawakan dirinya sendiri.
“Eeto, chotto matte” ia berpikir.
Ahhrrghh!! Tidak!!
Sampai rumah, pasti kakak jadi ribut.
Ia pun berbalik arah.
Tidak jadi pulang.
Yuuri Heart’s
“ Ichi”
Yuuri
Yuuri menghampiri cermin yang sudah hacur berkeping itu. Bermaksud memungutinya.
“Jari Yama bagaimana ya? Apa tidak sakit?” rintihnya khawatir.
Cermin itu kini berserakan perih meninggalkan keheningan dilantai kamarnya.
“Hmmmf… membersihkannya mulai dari mana ya?” Ia bingung sendiri. Pekerjaan seperti ini saja membuatnya bingung. Ini kan hanya masalah mudah.
Apa pikiran orang dewasa itu selalu pelik seperti ini?
Ya, Yuuri kini tumbuh semakin dewasa sejak pertemuan pertamanya dengan dhe_chan.
Dua tahun yang lalu.
Yuuri masih seorang bocah polos yang manis. Ia bertemu dhe chan di rumah Yama rumah asri dan hangat oleh kasih sayang keluarga itu. Disana Yuuri bertemu dengan dhe chan. Dhe chan anak yang manis. Ia aktif dan ceria.
Dua tahun yang lalu, pertemuan pertamaku dengan dhe chan setelah lama sekali kami tidak bertemu. Hari itu entah kenapa pandangan dhe chan sedikit berbeda kepadaku. Aku jadi gugup. Wajahku memerah dan sepanjang hari itupun aku jadi salah tingkah. “Hihihi…” Yuuri tersenyum. Teringat kenangan pertamanya dengan dhe chan.
“ Chii…. Ayo kesini kita main air!” kata dhe chan yang saat itu sedang bermain lempar bola di kolam rumahnya.
“Hai’” ucapku malu-malu. Dhe chan tersenyum dengan manis. Seperti buah apel. Pipinya memerah.
Aku jadi malu.
Dengan wajah menunduk aku berjalan menuju kolam itu.
Aku terkejut.
“Anou, ini bukannya kolam ikan?” Tanya Yuuri kebingungan.
Dulu dia sering melihat Gakuto sama memancing ikan-ikan koi nya di kolam ini.
“fufufufufu” dhe chan hanya tersenyum.
Itu bukan jawaban.
Aku jadi bingung.
Lagi-lagi aku bingung.
“Iya, dulunya kolam ikan. Tapi mulai hari ini bukan” jawab Tegoshi kakak laki-laki pertama Yama yang dari tadi terlihat sibuk memindahkan ikan koi ke akurium kecil.
“Mulai hari ini akan sibuk dengan keajaiban senyum Dhe chan” kata Tegoshi riang. Ia terlihat bersemangat sekali. Mengangkut ikan-ikan koi itu.
Aku hanya bisa terbengong-bengong saat itu. Bagaimana mungkin kolam ikan yang sangat di sukai oleh Gakuto_sama itu bisa di alih fungsikan dalam hitungan menit oleh keinginan dhe chan? Padahal burung-burung saja hati-hati sekali jika ingin menumpang mandi di kolam ikan emas itu.
Apa yang membuat Gakuto sama merelakan kolam ikan kesayangannya?
Pikiran Yuuri kecil terus berkecamuk.
Sementara dhe chan terlihat tak perduli.
“Chii... ayo kesini… kocchi~ kocchi~” dengan senyum tanpa dosa gadis itu memanggilku.
Aku yang masih terbengong-bengong.
“haaai’….”
“Hihihihiihihi” ada-ada saja ulah dhe chan itu. Ia sering membuat kami terkejut dengan keinginannya yang tidak biasa. Hmmmf memang keturunan Gakuto_sama. Mengingat kelakuan gakuto sama yang memang ajaib itu.
Yuuri tersenyum sendiri mengingat kejadian lucu itu. Ya, dhe chan memang anak Gakuto_sama dari Ibu yang berbeda dengan Yama.
Yama?
Hmmmmf… dia sudah pergi. Dan sepertinya marah sekali” pikir Yuuri dalam hati.
Kini ia sendirian di kamarnya. Memandang pecahan cermin itu.
Pecahan yang paling besar memantulkan bayangan dirinya.
Jari tangannya menggapai cermin itu. Disana terdapat wajah anak berumur 15tahun yang sangat ia kenal.
Wajah yang selalu bermahkotakan senyuman.
“Senyum?”
aku sangat menyukai senyuman Yuuri
Ia teringat kata-kata dhe chan senja itu.
“Yuuri daisuki da yo” ungkapnya. Ia tertunduk dengan wajah yang memerah.
“ahhhh”
“sudah dua tahun aku menyimpan perasaan ini. Aku selalu berpikir entah sampai kapan bisa menahannya. Tapi, saat ini aku sudah tidak bisa berpikir lagi, jadi aku…”
“tes..” air mata dhe chan mengalir, ia menangis.
“anou, dhe chan..”
“yame…”
langkahku terhenti.
“jangan kesini…”
aku tidak yakin bisa berdiri lagi di tempat ini…
Yuuri Heart’s
“ Ichi”
Entah apa yang dipikirkan Yuuri… semua pecahan cemin itu kini memantulkan bayangan dhe chan. Dhe chan yang tersenyum, cemberut, bermain, terjatuh, dan dhe chan yang pemarah, dhe chan yang menangis. Tidak… jangan menangis… dhe chan.. nakanaide…” Yuuri ingin sekali memeluk dhe chan saat itu. Tapi langkahnya terhenti. Ia takut…
Takut?” aku hanya takut.
Aku.. aku tidak ingin terluka.
Aku lari.
Aku hanya menghindari masalah
Masalah siapa???

Yuuri Heart’s
“ Ichi”


-->



>JuduL : Aku dan Yoshi
Bagian : Ni
Penulis : Dhe Chinen
Kategori : Romantis, Komedi?
Tokoh :
1. Dhe chan as Dhe chan / Nadhesiko no Sakura
2. Yodogawa Yoshihiro as Yoshi no Sakura
Member of Questinons?

-->
Aku dan Yoshi.
“ni”



Dhe chan berhenti.
“Yoshi… aku lelah…” rengek ku.
Protes.
Yoshi berjalan cepat sekali. Ia bahkan tak menengok kearah belakang sama sekali. Padahal dari tadi aku mengekorinya seperti anak ayam.
Aku berdiri.
Memelototi punggungnya.
Yoshi pun berhenti.
Duduk diantara rumput di taman itu.
“Sini…” ia menepuk-nepuk rumput di sampingnya.
Bermaksud membersihkan.
Tapi kok di tepuk-tepuk?
Harusnya dikibas-kibas kan?
“Ufufufuu” Aku pun menghampirinya. Tersenyum geli melihat tingkah Yoshi.
Dan-
Kemudian-
Duduk.
Yoshi tetap seperti itu saja selama menit-menit berikutnya.
Ia duduk dengan tenang.
Diam.
Aku juga ikut diam.
“Wuusshhh…”
Angin membelai rambut Yoshi yang mulai panjang.
“Kamu tidak potong rambut?” tanyaku sedikit iseng.
“Malas….” jawabnya singkat.
“Haahh?” dasar. Padahal susah payah aku memulai pembicaraan.
“Dari dulu yoshi jarang potong rambut ya” kata ku mengingatkan.
“Dari pada kamu”
“Atashi?
Aku-Kenapa?” protes ku menyelidik.
“Kamu jarang mandi”
Hah??? Anak ini kalau tentang rambutnya. Mood nya selalu jelek!
“Yoshi apa maksudmu?” protes ku lagi, kali ini tidak mau kalah.
Yoshi hanya diam dan tersenyum menyebalkan. TxT
Uuhh….siaaal… Dia tahu kebiasaan malas mandi ku.
Dan juga malas bangun pagiku. TxT menyebalkan.
Aku berbalik.
Tidak mau melihat senyum kemenangannya.
Aku bisa melihat senyum tipis mengembang di bibir Yoshi.
Senyum yang jarang ditemukan.
Aku pun mengulum senyumku dalam-dalam.
Jari Yoshi membelai rambutku.
Ia mulai bernyanyi.
Aku menyukai suara Yoshi. . . yang serak dan sedikit berat.
”Aku dan Yoshi”
~ni~
Dhe
(Hanya dengan Yoshi.
Aku bisa jujur dengan diriku sendiri.
Inilah aku yang sebenarnya.
Benarkah?
Atau ini hanya keinginanku untuk berubah?
Tidak…
aku tidak ingin berubah.
Aku ingin tetap seperti ini saja. Aku mencintai Yuuri.
Aku tidak ingin cepat berubah.
Aku egois.
Aku menginginkan Yuuri cepat tumbuh dan cepat menjadi dewasa.
Sedangkan aku?
Aku sama sekali tidak ingin berubah.
Tidak untuk saat ini )
Yoshi menarik bajuku.
Aku menoleh.
Ia menarik lenganku.
Dan merebahkan ku ke tanah.
“Bluugghhh” bunyi debam tubuhku diatas rumput.
Hening.
Aku jadi bisa melihat langit biru diantara hijau rerumputan.
Posisi kami jadi tidak menyenangkan.
Aku ditindih Yoshi.
“Yoshi…”. Aku merasakan nafas Yoshi yang berat.
(Diam)
waktu seakan meninggalkan kami.
Bukan
Suara ini…
Dari jauh
Terdengar suara ombak saa… saa… saa…
Yoshi menatap wajahku. Mata kami bertemu.
“Biarkan seperti ini dulu.” Yoshi membelai keningku
“Beberapa saat”
Ia pun memejamkan matanya.
Yoshi.
Aku ingin waktu berhenti.
Saat ini.
Dhe
Yoshi???
Kamu kenapa?

Aku dan Yoshi”
~ni~


-->

-->


>JuduL : My Heart
Bagian : San
Penulis : Dhe Chinen
Kategori : Romantis, Komedi?
Tokoh :
!. Yamada Ryosuke as Yamada /Yama chan/ Yummy-yummy gummy
2.Tegoshi Yuya as Tegoshi no Haido no Gakuto sama/Tego/ Tegoshi
Member of Hey!Say!7, NEWS


San
Yamada
Yama
Yama berjalan dengan enggan menuju rumah. Tangannya kini sudah terbalut rapi dengan perban.
“Rapi juga anak itu membungkusnya” celetuk Yama entah pada siapa. Karena dari tadi ia terlihat sendirian saja berjalan.
“Aaahh… cape” ia berjalan gontai menuju rumahnya.
Pohon-pohon yanagi itu berderit tenang menggesek angin yang melaluinya.

San
Yamada
Pintu pagar masih tertutup rapi, tidak ada suara kegaduhan dari dalam rumah.
Dia belum pulang.
Sial!!
Lagi-lagi Yama menarik pintu dengan gusar.
Seperti yang ia lakukan pada pintu-pintu di rumah Yuuri.
“Aku pulang” salamnya pada pintu. Ia tidak mendengar suara siapapun dari dalam.
Jengkel.
Ia pun membanting sepatunya ke rak kayu itu.
“Braaaakk” suara sepatu yang dibanting tak berdaya.
“Eeh? Yama?” Tanya seseorang.
“Okaeri” sambut Tegoshi dari dapur.
Aroma lezat menghambur ketika pintu ruang tengah terbuka.
Sepertinya ia masak enak hari ini.
“Niichan?” Yama sedikit terkejut.
Tadi ku pikir tak ada orang.
“Masak apa?” Tanya Yama tak beranjak dari tempatnya. Masih terkejut.
“Coba tebak?” susul Tego dari dapur.
“Eeeh??”
“Ayo coba tebak~” rayu nya mencairkan raut muka jutek Yama.
“Umhhhh…. Sniff sniff” gaya Yama menirukan penciuman anjing.
“Yup, waktu habis”
“Neeeeeeee?”
Aku belum jawab. Keluh Yama dalam hati.
“Aku masak kare…. kesukaan dhe chan” Sahut Tegoshi riang.
Yama langsung pucat.
Ia Berbalik.
Tidak jadi ke dapur.
“Eeee? chotto~Yama chan…” sergah Tegoshi melemparkan celemeknya dan menyusul Yama.
“Kamu dari mana saja sich?” katanya ingin sekali tahu.
Tegoshi berjalan cepat menyusul langkah panjang-panjang Yama.
“Tidak dari mana-mana” jawab Yama seadanya.
Tegoshi mendahului Yama.
Yama berhenti.
“Bhuuu~ bohoooong” kata Tegoshi sedikit manyun. Ia bersandar di tangga dan menghalangi laju jalan Yama.
“Tadi kento-fuma mencari kamu” katanya menyelidik.
“Mau apa?” balas Yama enggan.
“Katanya mau ngajak main basket”
“Malas” sahut Yama ketus. Menarik Tegoshi dari tangga. Sementara Tegoshi terus membuntutinya
Ia tidak perduli.
Dia terus berjalan menuju kamarnya..
“kok begitu?”
Yama tidak menjawab.
“Hoaaa?” Tegoshi yang terkejut kali ini.
“Tumben”
“BLAAAAMM!!” Yama membanting pintu.
“Oooy… kenapa sih Yum? Kamu lagi dapet ya?”
Tidak ada respon.
“Ara, anak zaman sekarang” katanya geleng-geleng kepala.
Tegoshi sudah mau kabur.
Lalu pintu kamar terbuka dengan cepat “Urusaiii!!!”
“Gyaaaaaaaa” jantungann teriak Tego kaget.
Wajah Yama sudah tidak karu-karuan lagi bentuknya.
“Eeeeeee??” antara takut dan khawatir. Tergambar jelas di wajah Tegoshi.
“Dari pada pusing tentang aku, lebih baik kakak urusi dapur kesayangan kakak itu!”
“Eeeeeeeee? Dapur?”
“Menciumkan? Bau gos_” belum sempat Yama menyelesaikan kalimatnya
“Oh no senpae…..Karenya!!!” Teriak Tegoshi gendan-dapan.
Tegoshi pun berlari ke dapur meninggalkan Yama yang masih sebal.
Sendirian.
“Buzamada”
“BLAAMMM”
Pintu itupun di banting lagi.
San
Yamada






JuduL : My Heart
Bagian : Yon
“Yoshi’s Heart”
Penulis : Dhe Chinen
Kategori : Romantis, Komedi?
Tokoh :
1. Dhe chan as Dhe chan / Nadhesiko no Sakura
2. Yodogawa Yoshihiro as Yoshi/ Yoshihiro no Sakura
Member of Questinons?



Yoshi heart’s
“yon”



Aku bukan laki-laki renta yang lemah.
Jika aku begitu,
aku akan lari
saat ini juga.
Bersembunyi
diantara
celah gunung batu itu.
Tapi,
senyum anak itu selalu menggangguku.
Suaranya menerobos karang-karang batu
di dasar . . . hatiku
Sampai di kedalamannya.
Ia datang bak riak gelombang di bibir pantai.
. . . . . . . . .
Seperti nyanyian gelombang… saa… saa… saa…
“Yoshi..”

Suaranya memecah langit malam ku. . .


“Yoshi. . . aku lelah” rengek nya.
Seperti biasa.
Manja.

Ia berhenti.
Matanya memelototi punggungku.
“Hmmmfff”
Lagi-lagi.

“Sini” aku menyuruhnya duduk.
“hihihihi”
Ia malah menertawakanku.

Aku diam seperti biasa.
Anak itu juga diam.
Heran. Tidak seperti biasanya.

“Kamu tidak potong rambut?” tiba-tiba ia bertanya.

Aku,
Ingin sekali mengutarakannya.
“Hmmmf…”
Yoshi tak jadi berbicara.
Lagi-lagi berhenti dan berjalan di dunianya sendiri.

“Malas” jawab Yoshi datar.

“Haahh?” Ia mengernyit.
“Dari dulu Yoshi jarang potong rambut ya” sambungnya.

Dia selalu melemparkan pertanyaan-pertanyaan konyol seperti itu.
Kenapa?
Aku melirik . . .
Angin membelai rambut lembutnya.
Melewati kening mungil itu.
Pemandangan yang. . .
“hmmphh” Yoshi terkekeh.
Kali ini Sejuta Tanya terlukis di mata nya.
Itu yang ku tahu.
“Dari pada kamu” kata Yoshi mengambang tapi jelas.
“Aku? Aku kenapa?” Ia bertanya dengan nada menuntut.
Matanya terus berbinar-binar menunggu jawaban setiap pertanyaan.

Rotasi pikirannya sangat cepat.
Ia terus berputar
dan kembali lagi ke awal dalam hitungan detik.

Ya…
Waktu
yang
dilewati
terasa
berbeda.
Waktuku tetap.
Tak berubah.

“Kamu jarang mandi” kataku sembarangan saja.

“Hah???” matanya melotot seperti telur.
Mulutnya juga membentuk huruf “HAH” Sempurna.
“Yoshi apa maksudmu?”
Sepertinya ia tidak terima.
Bibirnya membuka lebar-lebar. Dan langsung menutup pada detik yang sama.
“Phuh hihihihihi” Yoshi terkekeh lagi.
Anak ini selalu bisa membuatku tertawa geli.

Ia berbalik. Memunggungiku.
Sepertinya kesal.
Bibirnya komat-kamit tidak terima. Manyun seperti biasa.

Anak ini… sangat manis…
Langitku…..
. . . . . . . . . . . . . . . .

Yoshi heart’s
“yon”

Yoshi.

Aku ingin waktu berhenti.
Saat ini.

berdua saja dengan nya...


Yoshi heart’s
“yon”









-->
SekueL My Heart chapter 1




Bagian Yuuri's Heart

Tokoh:
1. Chinen Yuuri as Yuuri Chinen/ Yuuri/ Chii

2. Dhe chan as Nadhesiko no Sakura/ dhechan/ ai-dhe

3. Yamada Ryosuke as Yamato no Gakuto_sama/ yamachan/yama

Genre: R0mance~


Aiaigasa Park

" aaah ame~ "

Yuuri segera berteduh di halte bus. Ia lupa membawa payung mungilnya yang berm0tif transparant itu.

"Ame ga hir0i~ "

aah harusnya hujannya lama~

ia mendesah lagi, membuang nafasnya dan menariknya lagi dalam-dalam

Rintik hujan merembes
dari halte yang tak bisa di bilang besar itu.
Yuuri melirik ke sudut jalan,
ia bersandar membayangkan
menjadi air hujan yg menyapa dedaunan p0h0n di jalan yg selalu ia lewati itu setiap hari menuju rumahnya,

biasanya aku dengan dhechan pulang dari sek0lah melewati jalan ini, ,
dengan Yama di sampingku,
berjalan agak mundur 1 langkah
atau
berjalan duluan 2langkah lebih panjang,
di depan kami.

Aku dan dhechan.
Berjalan lambat-lambat kaki kami seakan enggan sampai...
Sepanjang jalan dhechan biasanya selalu riang,
menyapa apa saja yang di lihatnya.
Seperti ini~`

"kyaAA Kawai >,<"
wajahnya bersemu merah setiap melihat sesuatu yang manis

ya~ tepatnya semua hal yang dianggap nya manis
katak di jalanpun dianggapnya manis ^-^ hihihi
atau dia akan berteriak

"kyaa k0ko wa sugoi"
melompat-lompat sambil menenteng tasnya tingg-tinggi
"nee~ k0cchi~k0cchi"

dhechan selalu bersemangat dan mengembangkan senyumnya dengan manis.

Aku hanya bisa tersenyum dan melihatnya dengan riang.
Yama juga.
Ia tersenyum simpul sambil menggoda dhechan sesekali.
Yama sangat manis, ia sangat menyayangi dhechan.
Kakak-adik yang bahagia. . .

hmmph kali ini aku sendirian~
hati Yuuri mengernyit

"hit0ri de~ "

"hmmph~ "
ia menarik nafas panjang~
"fuuuh~ "
hembusan udara hangat itu menguap seketika, membuyarkan lamunannya~

amee~
dhe chan~
ai dhe~

"bLUSSH"
wajahnya langsung memerah

dhe chan~
shinjite iru yo

m0u ichido kimi ni aitai naa~
*aku ingin bertemu denganmu sekali lagi*

Yuuri menggenggam jari-jarinya erat. Memeluk kehangatan dari pecahan-pecahan ingatan yang selalu ia simpan dengan rapi di dalam hatinya.
"drrssshhh. . . "

hujan terus turun menaungi taman itu. . .

Menyimpan hati Yuuri di haLte bus mungiL itu.



~Yuuri's heart~