Amai no Yuuri

Daisuki da yo... SeLamat datang di duniaku .. ^‿^v

Untuk mu

Sebuah puisi,

Untuk suami-ku

 

 

Padang ilalang kini berganti semi…

Aku yang menanti datangnya hujan…

 

termenung….

 

Belakangan ini aku jadi bayak berpikir…

 

Akankah kedewasaan itu menyertaiku?

 

Aku yang selalu tak ingin berubah ini…

Kini begitu rentan oleh banyak perubahan…

 

Aku memerlukan banyak waktu untuk berpikir…

Mungkin takkan cukup satu atau dua hari….

 

Bisa saja satu minggu….

Satu bulan….

Satu tahun….

 

Sepuluh tahun…

 

Aku tak tahu…

Kapan persisnya ia akan menyertaiku…

 

Akankah kedewasaan itu membuka tabir mimpiku?

 

Begitu banyak pertanyaan yang bermunculan dari kepalaku…

 

Tapi… bukan dari hatiku….

 

Aku…

Ingin berubah…

 

Bukan berubah,  menjadi orang lain tentunya,

 

Aku tidak menyukai banyak perubahan.

 

Aku hanya ingin berubah menjadi dewasa

 

Menjadi kupu-kupu yang cantik~

 

Mengembangkan sayapnya

Diantara harum bunga…

 

Padang ilalang di hatiku mulai bersemi…

 

Kutemui ketenangan hati dengan keegoisannya sendiri…

 

Batu itu kini mulai retak,

 

Ia tak sekokoh dulu…

 

Dan juga tidak serapuh beberapa minggu yang lalu….

 

Kuat dan rapuh…

 

Ego-ku mulai mengais-ngais di jalanan,

 

Tak ada lagi rasa kasih

 

Yang ada hanya keinginan

 

Akankah aku menjadi se’egois dirimu?

 

 

Ku selalu mencoba untuk berpikir…

Mengerti akan dirimu…

 

Aku selalu memikirkanmu,

 

Kamu dimana…

Sedang apa…

 

“Sudah tersenyumkah kau hari ini?”

 

Sudah berapa kali kah mengganti chanel televisi?

 

Itu…

kebiasaanmu…

            aku tahu…

 

dalam diamku…

Aku ingin kau selalu tersenyum walau tanpa aku…

 

Aku ingin membebaskanmu…

 

Aku ingin kamu memandang dunia bukan hanya dari sudut hatimu…

 

Aku ingin kau memandang dunia dari jendela gerbang hatimu…

 

Bukalah lebar-lebar…

Berteriaklah dengan senyumanmu…

Tebarkan cinta untuk duniamu…

 

Kau sakit?

 

Aku juga…

 

Kau rindu…?

 

Aku pun rindu…

 

Amat

Sangat….

 

Kau hancur?

 

Apalagi aku….

 

Apa yang kau tahu?

 

Apa yang tak kau ketahui?

 

Mengertikah akan semua itu?

 

Kau teriakkan semuanya dibelakang jemarimu…

 

Tapi, tak kau bisikkan satu huruf pun pada kertasku.

 

 

Semuanya…

Memang aku yang memulai…

 

Betapa sakitnya aku…

 apa kau tahu?

 

Ya… tak kau tahu pun juga lebih baik…

 

Aku ingin kau bebas…

 

Lepas dari segala ikatan-

Apa pun itu.

 

Lepas dari kurungan dunia yang kau ciptakan sendiri

Tak perlu selalu bersikap baik dihadapan ku

 

Jika ingin marah, keluarkan saja

 

Aku lebih senang kau jujur….

 

 

Ingin menamparku?

 

Lakukan saja…

Tapi jangan tampar hatiku…

 

Hatiku hanya satu,

 

Tak sekuat yang kau bayangkan

 

Tak selemah yang kau pikirkan

 

Serapuh yang kau inginkan

 

Apa yang kau tahu?

 

Apa yang aku ketahui?

 

“Aku tak mengerti apa-apa,”

 

Itu jawabanku…

 

Dan kau?

 

Apa yang sudah  kau pahami?

 

Tak ku lihat kepak sayapmu lagi

 

Semua yang kuberikan tak kau sambut lagi…

 

 

Padang ilalangku mulai bersemi di sana-sini

 

Berbunga Satu…

 

Biru…

 

Dengan latar hijau yang mewarnai setiap sudutnya….

 

 

Aku… masih sama dengan aku yang beberapa jam yang lalu

 

Aku masih setia, seperti beberapa pertemuan kita berabad yang lalu

 

Senyumku masih sama

Rona pipiku masih sama

 

Perhatianku mulai tak sama

Dan itu kau yang memulainya…

 

Ku lepaskan benang yang mengikatmu

 

Ku uraikan dengan lembut…

 

Kasih sayangku tak berubah

 

Hatiku masih sama

 

Hanya ada satu…

 biru dengan pelataran langit yang manis....

Mengertilah wahai padang ilalangku…

 

Aku dan Mimpiku


Hujan menyapaku lembut….

Dingin dan basah

Jalan Kayutangi yang ku lalui setiap hari

akankah menyimpan rindu kepadaku?

 

Ku pandangi wajahku di cermin. Masih sama dengan aku beberapa tahun yang lalu. Tetap kecil, mungil dan pendek. Apa bedanya?

 

“Tok-tok” ketukan itu membuyarkan lamunanku.

“De~” suara Ibu Kos langsung terdengar.

“Ah Ibu, mari masuk...” aku membukakan pintu dan mempersilakan masuk.

“Hari ini jadi pulang?” tanya Ibu Kost.

“Iya ibu, Insya Allah….”

“Tidak terasa, sudah empat tahun ya kamu disini.”

“Iya ya bu… Rasanya baru beberapa hari yang lalu saya datang ke kost ini” lamunanku menyeruak lagi. Kembali kemasa aku yang beberapa tahun yang lalu.

 

***

 

 “Aku tidak ingin menjadi dewasa!” kata-kata itu langsung meluncur dari bibirku.

Mama memperhatikanku dengan wajah yang khawatir. Sementara Papa yang dari tadi menceramahiku langsung terdiam.

Hening.

Terdengar rintihan tirai jendela kamarku… yang bergidik disapa angin.

Tidak ada suara apapun lagi.

Pertengkaran berakhir…

Papa… diam seribu bahasa. Tangannya masih mengepal di udara.

Ku pikir, tangan itu… tadi ingin menamparku.

 

***

      Tak seperti hari-hari biasanya, ku telusuri koridor kampus dengan langkah gontai. Teman-teman ku memperhatikan langkah ku dalam diam. Berjuta tanya mungkin menyinggahi benak mereka. Aku yang biasanya berlarian sepanjang koridor, entah itu karena terlambat atau karena ingin berlarian saja, sekarang jadi diam begini. 

Maafkan aku… masa-masa seperti itu mungkin tidak akan ada lagi….

Aku harus berubah.

Itulah yang mereka inginkan. Orang-orang dewasa yang ada di sekitarku.

 

***

      Kuperhatikan... bayanganku… yang mulai memanjang. Hari semakin sore, matahari mulai menampakkan warna merah-jingga di langit. 

Aku ingin pulang….

Pulang ke masa-masa itu. Dimana aku bisa dengan bebas bermain… dengan wajah lugu dan hati yang polos.

 

“Kenapa harus menjadi dewasa?

Padahal aku belum menginginkannya. Kenapa harus dipaksa?

Toh, mau tidak mau aku pasti jadi dewasa. Aku tidak ingin menjadi dewasa seperti

kalian! Para wajah munafik yang menebarkan luka.

Dewasa?

Cih! Hanya karena kalian sudah tua lalu bisa dikatakan dewasa?

Justru kalianlah yang tidak mengerti! Ketamakan, kebohongan, kekuasaan, materi,

itulah kedok sebenarnya dibalik kata ‘dewasa’ yang kalian banggakan itu”.

 

       Semua pikiran bergejolak dalam kepalaku. Seperti ombak yang terus menghantam bibir pantai. Semuanya kini menjadi basah oleh pasir kehidupan, air mataku tumpah. 

 

Ada apa?” Nurul yang memperhatikanku dari tadi menyapaku lembut. Dia mengusap-ngusap punggungku.

“Tidak apa-apa kok Rul, tadi mata ku kelilipan” dengan senyum manisku balas tatapan kasih sayang dari sahabatku itu. Ia pun tersenyum simpul menyeka air mataku dengan jemarinya yang lembut.

“Kalau mau menangis, sini bersandar di bahuku” Nurul menawarkan semua perhatiannya dengan sentuhan-sentuhan yang tulus. Mengusap punggung tanganku dalam diamnya. Nurul sahabatku, sungguh sifatmu yang seperti inilah yang menurutku dewasa dalam arti yang sebenarnya. Tidak seperti tuntutan orang-orang dewasa diluar sana. Orang dewasa yang tidak kami mengerti, mereka selalu mengatakan “kalian tidak mengerti!” menuntut ribuan kewajiban yang harus kami turuti. Bukankah justru kalian, orang-orang dewasa yang tidak mau mengerti kami?

  

***

 

        Hari itu dengan wajah yang dipenuhi keringat Mas Aji mengejarku. Tampak sekali mantan tunanganku itu kelelahan mengimbangi kecepatan lariku. 

“Tunggu De…” pintanya di sela-sela nafasnya yang tidak beraturan.

“Mau apa?” tanya ku ketus. Aku sudah bersandar disisi pagar rumahku.

Ada yang harus kita bicarakan” Mas Aji menyentuh bahuku pelan.

“Aku rasa itu tidak perlu lagi!” ku tepis tangan hangat itu dari bahu mungilku.

“Tapi…”

“Sudah jelaskan? Mas Aji sudah memilih kakak cantik itu. Jadi, sudah tidak ada alasan lagi bagiku untuk bersama denganmu.” aku mengucapkannya dengan cepat sekali.

“Maaf…” Mas Aji menunduk dihadapanku. Wajahnya pucat, sepucat kulitnya yang putih. Tangan yang kutepiskan tadi terlihat bergetar.

“Ya… wajar saja, orang yang berpikiran rasional seperti kamu pasti menganggap semua perjodohan di masa kecil itu adalah lelucon bukan? Aku mengerti, sangat mengerti.” Ku kepalkan jemari tanganku untuk menguatkan hatiku.

“Maaf... Karena hatiku yang lemah” ucapnya lirih. Aku tidak suka dengan situasi ini, inginku berteriak dihadapannya. “Kalau memang tidak mau, bukankah sebaiknya dari awal saja kamu menolakku?”

 Tapi, sudahlah… tak ada gunanya juga aku marah-marah dengannya. Semuanya sudah jelas sekarang. Dengan begini, impianku untuk menjadi Guru pun mungkin bisa terwujud.

“Sudahlah! Aku tidak suka melihat laki-laki menangis! Pulang saja sana! Temui orang tua mu! Lalu batalkan perjodohan konyol ini! Selesaikan?!”

“Tapi…”

“Jangan khawatir, orang tuaku sudah mengetahui keputusanku. Sejak hari aku mengetahui perjodohan ini, aku sudah menolaknya, jauh sebelum Mas Aji menjalin hubungan dengan wanita lain. Lagi pula, mulai bulan depan aku akan kuliah. Jadi, tidak  ada masalah….” ku pandang laki-laki di depanku itu dengan pandangan yang lurus dan tekad yang kuat. Dia harus tahu, aku tidak selemah seperti yang mereka pikirkan. Mungkin aku belum dewasa, tapi aku bisa memandang jauh kedepan.

 

***

 

“Hmmmm” kuhembuskan nafasku perlahan. Ya, keputusanku saat itu memang benar, sekarang aku bisa memetik semua hikmah dari perjalanan hidupku. Jika, dulu aku mati-matian mempertahankan hubunganku dengan Mas Aji mungkin aku tidak akan kuliah dan bisa lulus seperti sekarang.

 

“De, hati-hati di jalan ya…” Ibu kost mengantar kepergianku sampai di depan pintu.

“Terimakasih banyak atas bimbingan dari ibu selama ini.” Kupeluk ibu kost ku itu. Wanita yang sudah membimbingku selama empat tahun terakhir ini.

 

Rintik hujan mulai mewarnai langit. Aku pun segera bergegas, berpamitan dengan adik-adik tingkatku di kost. Kemudian dengan berlari-lari kecilku hampiri kakak laki-lakiku yang sudah menungguku di depan mobilnya. Kakakku yang baik hati. Empat tahun tidak bertemu, beliau terlihat semakin berwibawa dan dewasa.

 

“Ayo kita pulang De…” sapa kakakku ramah.

“Iya kak…” aku mengangguk setuju dan langsung masuk ke dalam mobil.

“Blaaaam!” pintu mobil pun ditutup. Laju mobil ini langsung menuju kampung halamanku. Papa… Mama… aku merindukan kalian….

 

Kini... rintik hujan sudah menjadi butir-butir gerimis yang menyapu jalan. Ku buka kaca jendela mobil perlahan. Ku sentuh butir-butir air itu. Sama dengan hari dimana aku berangkat, suara air hujan mengiringi kepergianku kali ini. Nyanyian hujan menghiasi langit. Ia menyapaku lembut… dingin dan basah. Mobil melaju di jalan Kayu tangi. Jalan yang setiap hari ku lalui menuju kampus. Akankah jalan ini merindukanku? 

Otanjoubi Omedetou Dhe~

Otanjoubi Omedetou Dhe~
Met ULtah... untuk dhe~

Kegantengan Yuuri Chinen

Kegantengan Yuuri Chinen
Tak terbatas di sekolah >///< Kyaaaaaa

oooooooo my God~

oooooooo my God~
ya ampooon Guanteng tenan~~~~~~

kakkoi chii~

kakkoi chii~
kerendh >//<

Yuuri

rona mataku
terbang dalam
tarian gigi keLinci~mu. . .

My Princess xP

My Princess xP
cuantik buangeth!

kyaaaa~ kakkoi >//,

kyaaaa~ kakkoi >//,
ya ampuun chii~ mukamacam apa itu? ekspresi mau apa itu? aaiichhhhhhhhhhhhhh tepaaaaaaaaaaaaar~~~~~~~~~~~~~~~~~`

Atashi no kokoro

Atashi no kokoro
Chinen Yuuri deaisuki

Atashi no yuri

Atashi no yuri
kirei no hana

Makhluk terindah in Horikoshi gakuen.. hwahahahaXD

Makhluk terindah in Horikoshi gakuen.. hwahahahaXD
Siapa yang tidak meng-iya-kan ke-kawai-annya???

Hontou ni KAkkoi

Hontou ni KAkkoi
matureeeeeeeeeee hansamuuuuuu

doko e?

Kalau menyukai
seseorang itu bisa

disebut sebagai

kebahagiaan. . .


Lalu


dimanakah
Letak kebahagiaan itu. . . ?

^^^^^^^

Chinen Yuuri
my answer

>w<


fufufufufu >~<




my Love

my Love
memikirkanmu...

About this blog

SeLamat Datang Di dunia ku~


kore wa my_worLd

di sini adaLah dunia dhe~

semuanya adalah impian harapan dan keinginan dhe~

hehehehe

gomen kalau terlalu narsis~ or lebay~

demo, iniLah dhe~
perasaan dhe~
impian dhe~

sumimasen hontou untuk teman-teman yang tidak suka
tapi bLog ini adalah penyaLuran inspirasi dhe-chan

seLamat datang
di dunia mimpi~ku

senang bisa berkenaLan dan bertemu dengan teman-teman semuanya~


terimakasih banyak
untuk kunjungannya di gubuk mungiL ini~



ini adaLah
dunia dhe-chan



\^~^/




nadheshiko_momoko



Blog yang dhe dikunjungi~

Gigi keLinciku~

Gigi keLinciku~
senyum yang menawan hati~

atashi no Hime~

atashi no Hime~
cantik >//<

Atashi no Princess~

Atashi no Princess~
hai~ hai ini cantik sekaLi kan? tapi juga ganteng sekali >//< kya cuakeph pisan euy~

ini dhe chan hihihi ^~^

ini dhe chan hihihi ^~^
suki pinku

Lirikn maut

Lirikn maut
Aaaa atashi no otto >//<

Suawmiku Tercinta

Suawmiku Tercinta
UKyaaaaaaaaaa AMAD SANGAT Dewasa >///< KAkkoi hontou

suawmi na dhe~ suawmi na Tsuki

suawmi na dhe~ suawmi na Tsuki
aiichh suawmiku~ kamu kawai bangeth~ kyaaa ada suawmi na Tsuki~

umpphh kakkoi chii~

umpphh kakkoi chii~
yaiye yey yey >//< kakkoi mecha2 suki yanen >//<

Tampannya chii~

Tampannya chii~
kaakkkoooiii >///< *mimisan tingkat tinggi*

aishiteru chii~

aishiteru chii~
dhe chan wa anata ga daisuki desu~

Yuuri dan Yama

Yuuri dan Yama
suami ma ade ku yang kawai >~<

YamaChii

YamaChii
kawai~ kawai~

Siapa MakhLuk yang Paling Kawai menurut teman-teman?

iyeeyyy~

iyeeyyy~
yey juga chii >//<

AFFAIR Chii YG PALING DI SUKAI

Chinen Yuuri itu .... ?

teman main bareng ^~^

Mengenai Saya

Foto saya
dhe chan itu chibi dan kawai... anak manis yang sangat mencintai chinen ahahaha (narsis mampues) gomen ne isinya Chinen semua dengan segala kegendengan imajinasiku yang polos ini... hahahaha polos dimananya say??? *digebukin sepatu chinen) aku sangat suka fotografi (bener gak nich tulisannya?) hehhe dimanapun kapanpun pengen poto2 terus~ i like my smiLe aku menyukai senyumanku di kamera itu~ sangat tersiksa kalo disuruh poto tanpa senyum =_=

memikirkanmu~

memikirkanmu~
dhe chan~

Miaw~

Miaw~
kawai neeeeeeeee~~

YamaChii kawai

YamaChii kawai
suawmi dhe~ yg kawai kakkoi~

kore wa pocchi~

kore wa pocchi~
inu nya yuuri~

suawmi na dhe

suawmi na dhe
ai-dhe~ matte kudasai~

suami dhe + suami Tsuki

suami dhe + suami Tsuki
mau?

suawmi kuu~~

suawmi kuu~~
kyaaa kakkoi~

Suawmi ku~

Suawmi ku~
Suawmi na dhe

Yoshi~

Yoshi~
atashi no ... ^~^

my Fair

my Fair
Yoshi's

chii dan sakura no hana

chii dan sakura no hana
ahhh kireeeeeii

Ayah ku~

Ayah ku~
Ayah ku yang tampan @^~^@

amai~ mono ga suki desu >//<

amai~ mono ga suki desu >//<
aku suka yang manis =>> chii

Teman ku~

Teman ku~
di depan ruang 19 sekarang ruang 16

Chii Kakkoi

Chii Kakkoi
senyum terpaksa ya? haha

My Love

My Love
mikir apa cinta?

Yoshi's song_ Kitayama Kimi wo omou toki

message buat dhe ^~^ onegaishimasu


ShoutMix chat widget

Yodogawa Yoshihiro "suki da yo"

My AngeL

My AngeL
MaLaikat ku~ Yuuri~

My Prince

My Prince
Kyaaa Kakkoi >//<

Uwaa Kakkoi >//<

Uwaa Kakkoi >//<
Yuuri Kakkoi >0<

My Prince~

My Prince~
senyum mu membuat dhe bahagia

Ima nanji?

Atashi no Kareshi

Atashi no Kareshi
Kawai ne~ Yuuri kun~

free.japaness

chii dan murasaki no hana

chii dan murasaki no hana
nyaw kawai ne~

Atarashi

Pangeran Ku >//<

Pangeran Ku >//<
Kakkoi Sangath!! COOL! MATURE!!!

Suawmi ku

Suawmi ku
Mau meLamar dhe >//<

Suawmi ku

Suawmi ku
cuakeeeeeeephhh

Dhe chan~ mite~

Dhe chan~ mite~
Yuuri yang sedang menanti kan jawaban dhe~ muahahahahhaahaXD

GYAAAAAAAAAAAAA KAKKOI >//

GYAAAAAAAAAAAAA KAKKOI >//
Super centiLLLLLLLL kyaaaaaaa

my purinsu~

my purinsu~
Atashi no Kareshi

Yuuri KAwai ne~

Yuuri KAwai ne~
Chou Kawai >//<